Si Pemilik Dua Buah Hati

Sekaligus ayah
Bagi dua buah hatinya

Kesendirian
yang membuatnya tegar
Jerih payah
Bukti kasih sayangnya

Dia tunggal
Dari suami istri
Yang telah tiada

Dia sendiri
Tanpa tempat berbagi

Kau hempaskan waktu berlalu
Kau habiskan aral melintang

Kau campakkan cibiran
Layaknya hembusan angin

Fokusmu setajam mata tombak
Tekatmu sebesar ombak lautan

Harapan dan mimpi sirna
Sehitam potongan malam yang pekat
Dibaliknya terdapat mentari
Entah kapan akan bersinar dan pasti

Di ujung senja kini tempatmu
Habiskan waktu menanti malam
Bersama letihnya tubuh semakin pilu
Dengan dua lelaki buah hatimu

Berlalunya malam
Cahaya indah menjelang
Bukan mentari tidak juga rembulan
Dibawah pijakanmu keindahan yang kekal

Hanya Allah Yang Maha Kuasa.

Abu Al-Barra

No comments:

Post a Comment